MNGHITUNG HASIL PANEN SINGKONG KRISTAL

      Nah, ini dia yang kita tunggu-tunggu sebagai "petani/pekebun" yaitu saat musim panen. kebetulan pagi tadi saya baru saja jual singkong segar ke pengepul. tidak banyak sih, cuma ya ... cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya buat beli mobil hehehehe ....  :) .

      Rata-rata kebun singkong yang saya panen saat ini (umur 12 bln) per borongnya adalah 1 ton umbi besar dan secara keseluruhan dengan umbi dengan ukuran kecil mencapai 1,3 ton.

1 borong   = 17m x 17m = 289 m²
1 hektar    =  34,6 borong
34,6 x 1,3 =  44,98 ton
Jadi, Hasil singkong rata-rata untuk 1 hektar adalah 44,98 ton (Ukuran besar 34,6 ton dan Ukuran kecil 10,38 ton)
Kalau kita jual ke pengepul ukuran kecil dihitung 2:1 artinya harga singkong ukuran kecil 1/2 dari ukuran yang besar. Sekarang kita bagi lagi 10,38/2= 5,19 ton
Hasil Bersihnya adalah 34,6+5,19 = 39,79 ton (39.790kg).

nah, sekarang untuk harganya. di pengepul harga saat ini kisaran Rp. 1400-1500/ kg jauh lebih murah ketimbang tahun lalu yang saat itu harga di pengupul mencapai Rp. 2700/kg karena kelangkaan singkong jenis kristal ini. Sekarang kita kalikan :

39790 x 1400 (harga terendah saat ini) = Rp. 55.706.000 / Hektar

Oh iya lupa, untuk pengeluarannya saya belum hitung :
Herbisida kontak 8 liter x Rp.50.000    =     400.000,-
Herbisida sistemik 8 liter x Rp.60.000   =    480.000,-
Garlon 1 liter x Rp.180.000                  =    180.000,-
Operasional dan lain-lain                       = 2.500.000,-
Total Pengeluaran per panenan         = 3.560.000,-





Hasil Bersih : 55.706.000 - 3.560.000 = Rp. 52.146.000
Cukup menggiurkan bukan ??? sekarang coba kita bagi lagi penghasilan bulanannya :
52.146.000 / 12 =  Rp. 4.345.500 tidak kalah sama gaji karyawan bukan ???

dan saat ini saya punya tabungan lahan singkong 2,5 hektar hehehe. bisa kalian hitung sendiri OK.
Sampai jumpa di artiket berikut nya .. terimakasih sudah berkunjung.

baca juga :  TEKNIK MUDAH BUDIDAYA SENGON

Tweet